Solusi PaperTrade Dalam Mengatasi Tagihan Yang Kerap Telat Dibayar

Dalam rantai pasokan pada bisnis fast moving consumer goods (FMCG), ada beberapa pihak yang terlibat dalam proses tersebut, seperti distributor. Dalam prosesnya, distributor menjadi jembatan yang menghubungkan principal dan retailer dalam hal penyaluran barang. Dengan begitu, barang-barang dapat tersalurkan dengan baik serta menjaga stok agar tetap aman.

Secara umum, distributor kerap mengalami banyak masalah, salah satunya adalah mengatasi arus kas yang tidak lancar & berupaya untuk mengurangi biaya operasional sekecil-kecilnya. Permasalahan ini berkaitan dengan tingkat margin yang kecil dengan tingkat transaksi yang tinggi.

Masalah arus kas yang macet kerap disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah pembayaran tagihan yang kerap tertunda oleh retailer. Retailer juga kerap mengalami masalah dalam pembayaran karena dipengaruhi oleh beragam faktor seperti pelunasan distributor, barang yang belum laku dan sebagainya. Fenomena ini membuat Paper.id tertarik untuk membahas hal tersebut lebih dalam melalui use case ini.

Mengapa toko-toko kelontong kerap menunda pembayaran distributor?

Secara proses, perusahaan distributor bergantung kepada tim sales untuk menagih tagihan ke toko-toko kelontong. Saat menagih, tim sales kerap menghadapi berbagai macam alasan.

Pertama, toko kelontong tidak dapat membayar karena mereka sudah membayar distributor lain. Toko kelontong tidak hanya bekerjasama dengan satu distributor saja, tapi juga dengan banyak distributor lainnya. Mau tidak mau, mereka perlu menjaga perputaran uang kas usaha mereka agar tetap aman dan penundaan pembayaran kerap menjadi solusi yang dipilih oleh mereka.

Bagi distributor, tagihan yang tidak terbayar jelas menjadi masalah yang besar. Mereka tidak dapat memaksa toko kelontong untuk membayar tagihan untuk menjaga hubungan baik. Bagi tim sales, masalah ini juga memberatkan mereka karena mereka tidak dapat memenuhi target.

Selain itu, alasan kedua yang diucapkan adalah barang yang belum laku. Masalah ini disebabkan oleh jenis barang yang masih belum familiar di tengah masyarakat atau tidak terlalu disukai. Pemilik toko meminta keringanan waktu agar bisa mendapatkan tambahan TOP.

Kiat-kiat agar tagihan dibayar tepat waktu oleh toko kelontong

Untuk mengatasi masalah-masalah yang diatas, tim sales bisa mengeluarkan jurus jitu dengan memberikan tambahan TOP. Secara umum, tambahan TOP yang ada bervariasi dari 7 hari hingga 30 hari.

Sayangnya, cara ini tidak dapat mengatasi pembayaran yang telat. Dalam wawancara yang kami lakukan, narasumber menyebutkan bahwa upaya ini tidak ampuh, karena masih banyak toko yang membayar telat meski sudah mendapatkan tambahan TOP.

Tim sales juga bisa melakukan kunjungan ke toko beberapa kali. Dengan begitu, tim sales juga bisa tahu akan masalah yang sedang dihadapi oleh toko yang ada. Namun, cara ini juga terbukti tidak terlalu efektif, karena tim sales bisa saja tetap tidak mendapatkan pembayaran yang mereka dapatkan. Selain itu, hal ini juga malah membuang waktu dan tenaga tim sales yang seharusnya bisa dialokasikan untuk penagihan ke toko lain.

Mengatasi masalah penagihan dengan PaperTrade

Paper.id dapat membantu perusahaan distributor dalam memastikan kesuksesan dalam penagihan dengan mempersingkat rata-rata DSO atau days sales outstanding dari 45 hari hingga 30 hari. Selain itu, solusi PaperTrade dapat memberikan pencairan tagihan distributor sebelum jatuh tempo serta menambahkan tambahan TOP kepada toko kelontong maksimal hingga 21 hari.

Layanan ini dapat membantu Anda dalam mempercepat arus kas serta meningkatkan loyalitas langganan Anda. Jika Anda, tertarik hubungi Adi Hasan (628118207175/Adi.hasan@paper.id)