Tipe-Tips Mobil Listrik dan Peluang Kemunculannya Di Indonesia

Tipe-Tips Mobil Listrik dan Peluang Kemunculannya Di Indonesia

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 1 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Mobil listrik akhir-akhir ini semakin populer. Pemerintah Indonesia sendiri telah menyatakan bahwa penggunaan kendaraan listrik merupakan salah satu strategi transisi energi Indonesia. Kementerian ESDM mencanangkan target penetrasi kendaraan listrik sebanyak 2 juta mobil listrik dan 13 juta sepeda motor listrik pada 2030. Besarnya target penetrasi kendaraan listrik tentunya perlu dibarengi dengan ekosistem pendukung seperti ketersediaan infrastruktur pengisian daya serta insentif bagi pengguna kendaraan listrik. 

Baca juga: Mengenal change card dan kegunaannya dalam bisnis

Seperti yang diberitakan bahwa kendaraan listrik memiliki biaya operasional yang rendah dan juga sangat ramah lingkungan karena menggunakan sedikit atau tanpa bahan bakar fosil (bensin atau solar). Namun saat ini salah satu yang menjadi kendala dari pengadaan kendaraan listrik di Indonesia yaitu terbatasnya jumlah SPBU yang menjadi salah satu faktor yang membuat calon konsumen enggan membeli kendaraan listrik. Hal ini yang menjadi pertimbangan banyak pembeli karena mereka menginginkan kepastian jika kehabisan daya di tengah perjalanan, banyak stasiun pengisian yang tersedia.

Hybrid Electric Vehicle

Jenis mobil listrik arus utama yang tiba di ruang pamer adalah Kendaraan Listrik Hibrida. Dimana motor listrik kecil membantu mesin pembakaran dalam. Di bawah beban ringan, misalnya selama akselerasi awal, hanya listrik yang dikonsumsi. Baterai mengisi ulang sendiri melalui energi yang dihasilkan oleh mesin pembakaran internal serta pengereman regeneratif.

Battery Electric Vehicle

Dibandingkan dengan mesin pembakaran internal, kendaraan listrik bertenaga baterai memiliki sekitar 99% lebih sedikit bagian bergerak yang perlu perawatan. Beberapa keuntungan dari kendaraan yang mengusung konsep elektrik, antara lain:

  • Menciptakan sangat sedikit kebisingan
  • Tidak ada knalpot, busi, kopling atau roda gigi
  • Tidak membakar bahan bakar fosil, melainkan menggunakan baterai yang dapat diisi ulang

Waktu pengisian khas untuk mobil listrik dapat berkisar dari 30 menit hingga lebih dari 12 jam. Ini semua tergantung pada kecepatan stasiun pengisian dan ukuran baterai.

Fuel Cell Electric Vehicles

Kendaraan Listrik Sel Bahan Bakar berjalan dengan hidrogen cair terkompresi. Ketika hidrogen digabungkan dengan udara di dalam tumpukan sel bahan bakar, reaksi tersebut menggerakkan motor listrik yang terpasang untuk menggerakkan roda. 

Plug-in hybrid electric vehicle

Jenis EV ini ditenagai oleh bensin dan listrik. Namun, dibandingkan dengan hibrida standar, PHEV seperti namanya dapat dicolokkan ke stopkontak atau stasiun pengisian daya untuk mengisi ulang baterai terpasang. Selain itu, biasanya memiliki kemampuan untuk berjalan hanya dengan daya baterai saja, serta hanya menggunakan gas atau kombinasi keduanya.

Dibandingkan dengan EV murni, mode tanpa emisi jauh lebih terbatas dan benar-benar dirancang untuk mengemudi di sekitar kota.

Berkaca dari pengalaman beberapa negara yang berhasil menembus kendaraan listrik skala besar seperti China, Amerika Serikat dan Norwegia, dalam hal penyediaan stasiun pengisian umum, rasio antara stasiun pengisian dan kendaraan listrik rata-rata 1:20. Indonesia diharapkan terus memperbaiki ekosistem EV, salah satunya charging station.

Baca juga: Mengenal lebih dekat tentang ACH Payment

Kendaraan listrik diyakini sebagai solusi transportasi yang bersih dan rendah emisi. Penggunaan kendaraan listrik secara masif dapat mengurangi emisi di sektor transportasi. Dalam konteks Indonesia, penetrasi EV yang masif juga harus dibarengi dengan pesatnya penyebaran energi terbarukan di sektor pembangkit tenaga listrik sebagai penghasil listrik utama yang akan digunakan oleh kendaraan listrik.

Harga kendaraan listrik yang masih lebih tinggi dari kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) juga menjadi sorotan. Intervensi pemerintah untuk menurunkan harga kendaraan listrik memang diperlukan, namun juga perlu bijak dalam merancang skema intervensi mengingat kendaraan listrik saat ini masih menyasar kalangan ekonomi menengah ke atas.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 1 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Total
0
Share