2 Masalah Keterbatasan Pasokan Bahan Baku Yang Menimpa Industri Manufaktur

2 Masalah Keterbatasan Pasokan Bahan Baku Yang Menimpa Industri Manufaktur

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Harga bahan baku seperti logam pada tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini terjadi karena pemulihan yang cepat dalam kegiatan belanja konsumen dan manufaktur setelah penutupan tahun lalu. Disamping itu, pemulihan juga terjadi akibat vaksin yang telah diluncurkan, yang membuat kegiatan belanja konsumen membaik.

Namun, perlu diwaspadai pasokan yang terbatas juga menjadi pendorong utama dari kenaikan harga logam. Dalam beberapa kasus bahan baku lain, seperti tembaga dan seng hambatan tarif semakin mempersempit pilihan pasokan konsumen. Selain itu tekanan lebih lanjut yang datang dari kenaikan bea masuk dan kendala logistik global dapat menyebabkan penundaan pengiriman, dan menghambat rantai pasokan.

Untuk menangani hal seperti keterlambatan logistik dan kenaikan suku bunga tersebut dapat dilakukan dengan mengurangi tarif yang sesuai secara bertahap. Misalnya dengan penurunan tarif peti kemas. Jika tingkat pengurangan melambat bisa jadi biaya tersebut kembali normal sesuai dengan apa yang konsumen anggap wajar atau ke rata-rata yang lebih historis.

Baca juga: Tren keterlambatan pembayaran pada industri raw material selama pandemi

Bahan baku yang kian menipis

Untuk kekurangan bahan  seperti baja, aluminium atau logam lainnya yang terus berlanjut di beberapa sektor, mendorong pada kekurangan paralel dalam bahan seperti resin dan komponen tertentu, seperti semikonduktor.

Sejauh ini, keterbatasan pasokan bahan seperti baja dan aluminium belum berdampak secara material terhadap program produksi konsumen. Namun tidak pada sektor bidang otomotif atau pembuat mobil besar seperti, Ford dan Honda yang telah menghentikan jalur produksi mereka karena kekurangan bahan semikonduktor.

Hal ini terjadi karena penundaan dan keterlambatan pengiriman lembaran otomotif kepada pembuat mobil. Terjadinya perlambatan ini, membuat industri otomotif harus segera mencari alternatif lain untuk memenuhi sumber material dan komponen untuk mempertahankan produksi mereka.

Disisi lain konsumen terus mencoba untuk menilai bagaimana kenaikan harga dan kekurangan bahan baku akan terus terjadi dan sekaligus melihat dan memantau berapa banyak kekurangan bahan yang akan diimbangi oleh penurunan permintaan sebagai akibat dari kekurangan bahan lain.

Baca juga: Supplier food & beverage tumbang selama PPKM, ini solusinya

Dampak jangka pendek yang menimpa perusahaan Anda

Adapun dampak jangka pendek dari kurangnya bahan baku baik beberapa minggu, ataupun mungkin berbulan-bulan pada sektor otomotif yaitu terganggunya jalur otomotif yang berjalan lambat ataupun sampai pada pemberhentian proses produksi akibat kekurangan resin dan bahan semikonduktor. Dengan terjadinya hal tersebut akan menyebabkan kelangkaan pada material yang akan digunakan. Dan membuat harga bahan baku akan melambung tinggi di pasaran.

Untuk mencegah terjadinya kekurangan bahan baku di perusahaan Anda sebaiknya gunakanlah teknologi yang memberikan solusi otomatis seperti aplikasi yang dapat memonitor bahan baku di gudang Anda yang dapat memantau bahan baku atau persediaan dengan proses yang sederhana. Hal ini dilakukan agar Anda tidak perlu repot dalam memantau stok Anda secara manual dan rawan terjadi kesalahan dan ketidakakuratan dalam penghitungan.

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Total
0
Share