Rasio pengembalian ekuitas atau ROE (Return On Equity) dapat digambarkan sebagai rasio keuangan yang membantu mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari investasi pemegang sahamnya. Profitabilitas ini membantu mengukur efektivitas perusahaan dalam hal menggunakan pendanaan ekuitas untuk menjalankan operasi hariannya. Dengan mengetahui return on equity perusahaan, pelaku usaha atau pemegang saham dapat mengetahui berapa banyak pendapatan yang telah dihasilkan oleh perusahaan serta dapat membandingkan laba bersih dengan total ekuitas pemegang saham seperti yang tercatat di neraca.
Cara Membaca ROE?
Untuk dapat membaca return on equity sebuah perusahaan, diperlukan rumus untuk menghitung dan mendapatkan rasionya, Anda harus membandingkan Net Income (laba bersih) dengan Equity (Ekuitas).
Baca juga: 3 cara efektif untuk melakukan collection bagi perusahaan Anda
Rumus:
Return of Equity = Net Income / Equity
Dalam menghitung laba bersih harus dihitung dalam periode satu tahun. Akan tetapi, berhubung laporan keuangan biasanya diterbitkan per kuartal (4 bulan), maka nilainya harus dibuat menjadi satu tahun terlebih dahulu. Kalau laporan yang tersedia baru 1 kuartal, maka nilainya dikali 4. Jika laporan yang tersedia ada 2 kuartal, nilainya harus dikalikan 2 dan seterusnya.
Contoh:
Diketahui perusahaan XY mempunyai laba bersih sebesar Rp 5,5 triliun sementara nilai ekuitasnya adalah Rp 24 triliun. Dengan menggunakan rumus return on equity maka untuk mendapatkan rasionya adalah sebagai berikut:
Rp 5,5 triliun / Rp24 triliun = 22,9%.
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa ROE dari perusahaan XY adalah senilai 22,9%. Jadi dengan modal sebanyak Rp 24 triliun, perusahaan tersebut dapat menghasilkan profit sampai 22,9%.
Apa Manfaat Rasio Return of Equity?
- Memperkirakan tingkat pertumbuhan
Rasio pengembalian ekuitas dianggap sebagai salah satu cara yang efektif untuk menilai tingkat pertumbuhan saham perusahaan dan dividen perusahaan. Biasanya, Return of Equity perusahaan dikalikan dengan rasio retensinya untuk menghitung pertumbuhan tersebut.
- Mengukur keberlanjutan pertumbuhan
Analisis rasio pengembalian ekuitas atau ROE lebih lanjut dapat membantu menilai keberlanjutan perusahaan dalam hal pertumbuhannya. Dengan bantuan rasio keuangan ROE, dapat membantu para investor untuk mengidentifikasi saham yang lebih rentan terhadap risiko pasar dan ketidakstabilan keuangan. Selain itu pada rasio ROE juga dapat digunakan untuk memperkirakan pertumbuhan dividen perusahaan tertentu. Perkiraan seperti itu dapat dibuat secara akurat dengan mengalikan ROE perusahaan dengan rasio pembayarannya. Selain itu, harus dicatat bahwa perusahaan yang menunjukkan pertumbuhan dividen di atas atau di bawah tingkat pertumbuhan berkelanjutan dapat mengindikasikan risiko operasional.
Keterbatasan Yang Perlu Diketahui Dari Return of Equity
Meskipun ROE dianggap sebagai salah satu metrik keuangan terbaik untuk mengukur efisiensi keuangan perusahaan, ROE juga memiliki keterbatasan. Untuk memulainya, pengembalian ekuitas mungkin tidak selalu positif. ROE subjektif dapat menunjukkan beberapa masalah mendasar seperti, melebihi hutang dan keuntungan tidak teratur.
Berikut ini hal yang mempengaruhi return on equityseperti:
- Depresiasi
Biasanya, tingkat depresiasi yang tinggi menyebabkan pendapatan bersih yang lebih rendah dan pada gilirannya dan dapat menurunkan ROE secara signifikan.
- Umur proyek
Proyek dengan masa simpan yang lebih lama lebih cenderung menunjukkan ROE yang dilebih-lebihkan.
- Tingkat pertumbuhan investasi
Sebagian besar perusahaan yang berkembang pesat membutuhkan ekuitas yang substansial, hal ini cenderung menurunkan rasio pengembalian atas ekuitas.
Baca juga: 5 cara terbaik dalam menjaga perputaran arus kas bisnis
- Kebijakan kapitalisasi
Jika pembukuan menunjukkan tingkat kapitalisasi pasar yang rendah, ROE akan sangat rendah.
- Kesenjangan antara pengeluaran investasi dan pengembalian terkait
Tingkat pernyataan return on equity yang berlebihan juga bergantung pada waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mendapatkan kembali keuntungan mereka.
Dapat disimpulkan bahwa return on equity mengukur seberapa efisien perusahaan dapat menggunakan uang dari pemegang saham untuk menghasilkan keuntungan dan menumbuhkan perusahaan. Tidak seperti rasio pengembalian investasi lainnya, Return of Equity adalah rasio profitabilitas dari sudut pandang investor bukan perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini menghitung berapa banyak uang yang dihasilkan berdasarkan investasi investor di perusahaan, bukan investasi perusahaan dalam aset atau sesuatu yang lain.
Dikatakan demikian, investor ingin melihat rasio pengembalian ekuitas yang tinggi karena ini menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan dana investornya secara efektif. Rasio yang lebih tinggi hampir selalu lebih baik daripada rasio yang lebih rendah, tetapi harus dibandingkan dengan rasio perusahaan lain dalam industri. Banyak investor juga memilih untuk menghitung return on equity pada awal periode dan akhir periode untuk melihat perubahan return. Ini membantu melacak kemajuan dan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan tren pendapatan yang positif.