Pengembalian ekuitas merupakan sarana untuk mengukur kekuatan bisnis guna menghasilkan keuntungan dan bisa dihitung dengan rumus ROE. Pengembalian ekuitas atau ROE adalah ukuran pendapatan bersih perusahaan Anda dibagi dengan ekuitas pemegang saham, yang dinyatakan sebagai persentase.
Dengan kata lain, ini mengungkapkan berapa banyak pendapatan bersih (setelah pajak) yang Anda peroleh dibandingkan dengan ekuitas pemegang saham. Ini adalah cara yang bagus untuk mengukur efisiensi bisnis Anda dalam menggunakan aset untuk menghasilkan keuntungan.
Baca juga: Mengenal lebih dalam tentang ROE dan rumus perhitungannya
Apa yang dimaksud dengan pengembalian ekuitas atau ROE yang baik?
Untuk menentukan apakah perusahaan Anda memiliki laba atas ekuitas yang baik, Anda harus membandingkannya dengan tolok ukur industri, serta perusahaan serupa dalam industri Anda. Meskipun rasio pengembalian ekuitas yang tinggi hampir selalu lebih baik dalam beberapa kasus, akan tetapi pengembalian ekuitas yang tinggi juga dapat menunjukkan potensi masalah dengan kesehatan keuangan bisnis. Misalnya, ini dapat menunjukkan bahwa bisnis Anda memiliki tingkat utang yang berlebihan karena pinjaman yang terlalu agresif. Keuntungan yang tidak konsisten juga dapat menyebabkan ROE yang sangat tinggi.
Cara Menggunakan ROE dan rumus ROE
Rumus ROE dapat membantu Anda memahami kesehatan keuangan perusahaan. Sulit untuk membandingkan ROE di seluruh industri meskipun membandingkan ROE perusahaan tertentu dengan rata-rata di industrinya menunjukkan seberapa baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan rekan-rekannya.
Contoh penggunaan yang baik adalah membandingkan ROE perusahaan dari waktu ke waktu untuk memahami apakah perusahaan melakukan pekerjaan yang lebih baik atau lebih buruk dalam menghasilkan laba sekarang daripada di masa lalu.
Jika ROE perusahaan terus meningkat secara berkelanjutan dan kenaikannya tidak tiba-tiba atau sangat besar, Anda mungkin menyimpulkan bahwa perusahaan melakukan pekerjaan dengan baik. Tetapi jika ROE nya menurun dari waktu ke waktu, itu bisa menunjukkan bahwa perusahaan sedang berjuang untuk membuat keputusan terbaik untuk keuntungan perusahaan.
Cara Menghitung Return on Equity dengan rumus ROE
Contoh soal:
Pada tahun 2020 lalu, ekuitas rata-rata para pemegang saham perusahaan PT. XYZ sebesar Rp 725.000.000 dengan laba bersih sebesar Rp 1.000.000.000. Maka nilai pengembalian ekuitas dari perhitungan di atas adalah sebagai berikut
Rumus ROE:
Return On Equity = Laba bersih setelah pajak : Ekuitas
Rp 1.000.000.000 : Rp 725.000.000 = 1,37 atau 137% ROE
Keterangan:
Berdasarkan hasil diatas, diketahui perhitungan ROE mendekati 1 yang berarti menunjukkan semakin efektif dan efisiennya penggunaan ekuitas perusahaan untuk menghasilkan pendapatan, Sebaliknya jika ROE mendekati 0 berarti menandakan perusahaan tidak mampu mengelola modal yang tersedia secara efisien untuk menghasilkan pendapatan.
Baca juga: 3 cara efektif dalam melakukan collection untuk perusahaan Anda
ROE vs ROA
Pengembalian ekuitas sering digunakan bersama dengan pengembalian aset, yaitu ukuran laba bersih perusahaan dibagi dengan total asetnya. Jika ini terdengar mirip dengan ROE, itu karena rumus ROE hampir sama kecuali fakta bahwa ROE mempertimbangkan utang saat menilai seberapa baik perusahaan menghasilkan laba.
Berdasarkan kegunaannya, ROE dan ROA dapat membantu Anda menentukan seberapa baik perusahaan memanfaatkan utangnya. Misalnya, sementara ROE hampir selalu lebih tinggi daripada ROA ketika perusahaan berhutang, jika perbedaannya besar, ini bisa menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan uang pinjamannya dengan baik. Ini mungkin menimbulkan masalah bagi perusahaan di kemudian hari.