Mengenal Lebih Dekat Tentang ACH Payment

Fraud, Masalah Klasik Dalam Perusahaan & Lika-Liku Cara Mengatasinya

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Kecurangan atau fraud adalah kasus yang sering terjadi atau sering kali ditemui dalam sebuah bisnis atau perusahaan, namun sulit untuk dideteksi. Seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar pelaku kecurangan dalam perusahaan berasal dari lingkungan internal perusahan.

3 Jenis fraud yang kerap terjadi dalam perusahaan

Berdasarkan bentuknya, fraud dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:

  • Financial Statement Fraud (Kecurangan Laporan Keuangan)
    Kecurangan ini terjadi jika terdapat manipulasi laporan keuangan secara sengaja, baik oleh pihak manajemen maupun akuntan yang membuatnya. Fraud adalah masalah yang bisa merugikan tidak hanya pihak perusahaan tapi juga pihak investor. Pada kecurangan ini dapat dilakukan dengan hanya memanipulasi dalam bentuk data atau bisa pula dalam bentuk finansial. Ini tergantung pada motivasi dari pelaku fraud tersebut.
  • Asset Misappropriation (Penyalahgunaan Aset)
    Kecurangan ini terjadi jika terdapat aset atau harta perusahaan yang disalahgunakan. Bentuk penyalahgunaan ini bermacam-macam. Dapat berupa penggelapan kas atau pemakaian fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi. Semakin besar kecurangan ini terjadi, maka semakin besar pula pengaruh buruknya bagi arus kas perusahaan.
  • Corruption (Korupsi)
    Pada kecurangan ini berbentuk suap, pemerasan, pemberian secara ilegal maupun konflik kepentingan yang merugikan perusahaan. Korupsi dapat dilakukan baik secara pribadi maupun secara berkelompok.

Baca juga: 4 jenis fraud yang terjadi dalam manajemen piutang usaha

Cara mengatasi fraud dalam perusahaan

Fraud adalah sebuah masalah yang bisa menimpa banyak pihak mulai dari , (UMKM) hingga perusahaan besar. Terjadinya fraud dapat dipengaruhi atau didorong oleh beberapa faktor seperti masalah financial, peluang dan kurangnya pengawasan. Berdasarkan hal tersebut penting bagi perusahaan untuk melakukan langkah pencegahan yang bertujuan memperkuat kontrol terhadap akses dokumen penting dan aset perusahaan.

Pembatasan akses dokumen

Untuk dapat mencegah kecurangan di perusahaan, Anda perlu membatasi akses ke dokumen-dokumen bisnis seperti invoice. Sebaiknya hanya bagi karyawan yang berkepentingan dan membutuhkan informasi untuk pekerjaan mereka yang dapat mengaksesnya.

Kecurangan dalam dokumen bisnis, khususnya invoice juga dapat dimanfaatkan oleh banyak orang. Salah satunya, adalah dengan penggelapan keuangan. Hal ini kerap dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan memalsukan invoice. Ada juga yang memalsukan laporan pembayaran bahwa invoice telah dibayar padahal belum.

Secara tidak sadar, hal ini bisa merugikan perusahaan dalam jangka waktu lama. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan teknologi PaperChain dari Paper.id, sebuah fitur kolaborasi antara Anda dengan pelanggan. Anda dapat berkomunikasi langsung dengan pelanggan sambil memantau status pembayaran invoice secara real-time. Rekonsiliasi pembayaran terjadi secara otomatis sehingga, status pembayaran akan berubah langsung menjadi paid ketika invoice telah dibayar. Dengan begitu, resiko akan penggelapan pembayaran akan mengecil. Kenali lebih lanjut tentang teknologi PaperChain disini!

Menggunakan sistem keamanan digital

Berkembangnya teknologi juga membawa pengaruh negatif khususnya bagi para pelaku kecurangan yang kini juga telah menggunakan teknologi untuk melancarkan aksinya seperti seorang scammer, cracker, atau hacker. Bermodalkan internet dan perangkat komputer mereka dapat dengan mudah meretas dan mencuri data perusahaan dalam sekejap. Untuk melindungi perusahaan dari serangan digital, sebaiknya tingkatkan keamanan digital perusahaan Anda. Langkah ini bisa dimulai dengan memilih software yang punya keamanan baik dan memiliki jaringan internet yang aman.

Baca juga: 5 cara digital payment membantu bisnis Anda dibayar lebih cepat

Pemberian sanksi

Pencegahan selanjutnya adalah dengan diberikannya sanksi tegas pada pelaku fraud. Seperti pelaporan kepada yang berwajib atau tindak pidana. Diharapkan hal ini membuat efek jera bagi pelakunya. Dan memberikan contoh kepada yang lain untuk tidak berbuat fraud dimanapun.

Melakukan analisis yang tepat

Langkah terakhir adalah, melakukan analisa keuangan dan aset perusahaan secara berkala, serta menghilangkan celah yang bisa dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggungjawab. Karena fraud adalah masalah yang cukup pelik, Anda perlu mengatur laporan keuangan sebaik mungkin dengan menerapkan digitalisasi dalam keuangan bisnis Anda.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Total
0
Share